Rabu, 30 Januari 2013

Piano Recital Christian Leotta (Italy)


Senin, 11 Februari 2013, pkl. 20.00 WIB  | Monday, February 11, 2013 – 8 p.m.

Under the Patronage of the Italian Ministry of Foreign Affairs
The Italian Institute of Culture Jakarta in collaboration with Gedung Kesenian Jakarta
proudly present

Piano Recital
Christian Leotta


Christian Leotta berasal dari Catania, Italia, dan sekarang tinggal di Como. Ia belajar dengan Mario Patuzzi di Konservatori Milan, juga di Yayasan Piano Internasional Theo Lieven di Lake Como, serta Yayasan Penelitian Tureck Bach di Oxford, Inggris.  Ketika tampil di Montreal tahun 2002, saat berusia 22 tahun, Christian Leotta merupakan pianis termuda sejak Daniel Barenboim yang pernah melakukan serangkaian resital meliputi seluruh korpus 36 Sonata Piano Beethoven. Tahun 2004, beliau dianugerahi Medali Presiden oleh  Presiden Republik Italia saat itu Yang Mulia Carlo Azeglio Ciampi.

Christian Leotta is a native of Catania, Italy, and now lives in Como. He studied with Mario Patuzzi at Milan’s Conservatory, at the “Theo Lieven International Piano Foundation” on Lake Como and at the “Tureck Bach Research Foundation” of Oxford, England.Appearing in Montreal in 2002, at the age of only 22, Christian Leotta is the youngest pianist since the youthful Daniel Barenboim ever to undertake a recital series encompassing the entire corpus of Beethoven's 32 Piano Sonatas. In 2004, the President of the Italian Republic, Hon. Carlo Azeglio Ciampi, awarded him in 2004 with the prestigious President's Medal.

Repertoires:
“The Three Manners of Ludwig van Beethoven and the Art of the Sonata Form”

 Piano Sonata No. 10 in G major, Op.14 No. 2

Allegro
Andante
Scherzo. Allegro assai

Piano Sonata No. 21 in C major, Op. 53, “Waldstein”

Allegro con brio
Introduzione. Adagio molto
Rondo. Allegretto moderato 
……………………………….. 

Piano Sonata No. 19 in G minor, Op. 49 No. 1 “Leichte Sonate”

Andante
Rondo. Allegro

Piano Sonata No. 29 in B-flat Op. 106, “Hammerklavier”

Allegro
Scherzo. Assai vivace
Adagio  sostenuto. Appassionato e con molto sentimento
Largo - Allegro risoluto

Tiket: Rp 100.000,-  dan Rp 75.000,-
Informasi dan pemesanan tiket:
Gedung Kesenian Jakarta : Roelly 021 – 3441892, sms:085715911169, email: tiket@gedungkesenianjakarta.co.id

--------------------------------------------------------------------------------------------  

Terimakasih atas perhatian para penonton untuk:
·         Membeli  dan Memesan tiket pertunjukan pada hari Selasa sampai Sabtu, Pukul 10.00 – 16.00 wib
·         Mengambil tiket yang sudah dipesan  paling lambat 2 hari sebelum hari pertunjukan.
·         Hadir  30 menit sebelum pertunjukan dimulai.
·         Berpakaian Resmi atau Batik.
·         Tidak membawa makanan dan minuman ke dalam auditorium. Makan dan Minum diperkenankan hanya di area Foyer kiri dan kanan.
·         Tidak mendokumentasikan pementasan dengan alat elektronik apapun (kamera, kamera video, kamera HP, dll).
---------------------------------------------------------------------------------------------
Thank you for the Attention of the Audiences for:
·         Buy  & Reserve the ticket on Tuesday-Saturday at 10.00 a.m. - 04.00 p.m.
·         Pick up the reserved ticket at least 2 days before the show date. 
·         Kindly present 30 minutes before the show.
·         Kindly dress Formally or Batik.
·      Not to bring any Food and Beverages into the Auditorium. Eating & Drinking are allowed only at the Foyers (left & right) area.
·   Not to take any recording with any electronic device (camera, video camera, cellular camera, etc).

-------------------------------------------00000000000000000000------------------------------------------------- 

Minggu, 27 Januari 2013

Contemporary Southeast Asian Choreography "Fire! Fire! Fire!"


Rabu, 30 Januari 2013, pkl. 20.00 WIB  | Wednesday, January 30, 2013 – 8 p.m.

The Goethe-Institut and Khmer Arts present
Contemporary Southeast Asian Choreography
“Fire! Fire! Fire!”

Featuring: Eko Supriyanto (Indonesia), Pichet Klunchun (Thailand) and Sophiline Cheam Shapiro (Cambodia)

Untuk kali ketiga dan terakhir Goethe-Institut di Jakarta bekerja sama dengan Goethe-Institut di Bangkok, Khmer Arts Theater di Phnom Penh, Pichet Klunchun & Dancers Bangkok dan Solo Dance Studio mengadakan pertukaran interkultural dalam bidang tari kontemporer. Tahun ini ketiga koreografer: Sophiline Cheam Shapiro (Kamboja), Pichet Klunchun (Thailand) dan Eko Supriyanto (Indonesia), dan para penari pilihannya akan mempersembahkan versi terakhir koreografi mereka kepada publik yang seluruhnya dibuat berdasarkan  satu episode yang sama dari epik Ramayana. Pertunjukan ketiga karya ini akan menampilkan perbandingan dan kontras dalam pendekatan ketiga koreografer ketika mengintrepetasi satu subjek yang sama.
Goethe-Institut merasa bangga dan bahagia dapat membawa ketiga karya ini dalam bentuk satu tur keliling Asia Tenggara yaitu di Phnom Penh, Bangkok, Jakarta dan Surakarta. Program ini  adalah bagian dari inisiatif tanzconnexions yang juga digagas oleh Goethe-Institut, suatu usaha berkelanjutan untuk mendukung pertukaran dan produksi bersama dalam bidang tari kontemporer di kawasan Asia-Pasifik.
For the 3rd and last time, the Goethe-Institut in cooperation with the Khmer Arts Theater in Phnom Penh, Pichet Klunchun & Dancers Bangkok and the Solo Dance Studio have come together to engage on an intercultural exchange on contemporary dance. This year the three choreographers, Sophiline Cheam Shapiro (Cambodia), Pichet Klunchun (Thailand) and Eko Supriyanto (Indonesia) present their final choreographies to the public, each based on the same episode from the Ramayana epic. The performances will compare and contrast how the three choreographers take different approaches when interpreting the same subject.
The Goethe-Institut is happy to announce that the pieces will go on tour and will be presented in Phnom Penh, Bangkok, Jakarta and Solo. The program is part of the Goethe-Institut’s tanzconnexions-initiative, an ongoing effort to fuel exchange and co-productions in the field of contemporary dance in the countries of the Asia-Pacific region.


Admission Free
Informasi dan Reservasi:
Goethe Institut Jakarta: 021 – 23550208 Ext. 116 / 131
----------------------------------------------------------------------------------------- 
Terimakasih atas perhatian para penonton untuk:
·         Membeli  dan Memesan tiket pertunjukan pada hari Selasa sampai Sabtu, Pukul 10.00 – 16.00 wib
·         Mengambil tiket yang sudah dipesan  paling lambat 2 hari sebelum hari pertunjukan.
·         Hadir  30 menit sebelum pertunjukan dimulai.
·         Berpakaian Resmi atau Batik.
·         Tidak membawa makanan dan minuman ke dalam auditorium. Makan dan Minum diperkenankan hanya di area Foyer kiri dan kanan.
·         Tidak mendokumentasikan pementasan dengan alat elektronik apapun (kamera, kamera video, kamera HP, dll).
-------------------------------------------------------------------------------------------
Thank you for the Attention of the Audiences for:
·         Buy  & Reserve the ticket on Tuesday-Saturday at 10.00 a.m. - 04.00 p.m.
·         Pick up the reserved ticket at least 2 days before the show date. 
·         Kindly present 30 minutes before the show.
·         Kindly dress Formally or Batik.
·         Not to bring any Food and Beverages into the Auditorium. Eating & Drinking are allowed only at the Foyers (left & right) area.
·         Not to take any recording with any electronic device (camera, video camera, cellular camera, etc).
------------------------------------------00000000000000000000----------------------------------------------- 

Sabtu, 26 Januari 2013

Program GKJ Januari - Februari 2013


Dear Para Sahabat Gedung Kesenian Jakarta,
Awal tahun 2013 di Gedung Kesenian Jakarta akan ada pementasan Tari
Kontemporer Southeast Asian Choreography “Fire Fire Fire” dari pusat kebudayaan Jerman, Goethe Institut, yang menampilkan Eko Supriyanto (Indonesia), Pichet Klunchun (Thailand), dan Sophiline Cheam Shapiro (Kamboja). Sendratari Opera Sejarah “Ken Dedes” yang didukung oleh 150 seniman dari Surakarta, Semarang, Yogyakarta dan Jakarta. Stand Up Comedy oleh Ernest Prakasa dan The Oreintal Bandits. Resital Piano dari Christian Leotta (Itali).
Demikian informasi program untuk bulan Januari dan Februari, semoga menjadi pilihan yang terbaik bagi Para Sahabat Gedung Kesenian Jakarta.

Tetap semangat, tetap jaga kesehatan ya Para Sahabat Gedung Kesenian Jakarta.

Segenap Pimpinan dan Staff Gedung Kesenian Jakarta mengucapkan: “Selamat Hari Raya IMLEK 2564” 

Program Januari – Februari 2013  
Rabu, 30 Januari 2013, pkl. 20.00 WIB  | Wednesday, January 30, 2013 – 8 p.m.
The Goethe-Institut and Khmer Arts present
Contemporary Southeast Asian Choreography
“Fire Fire Fire”
Featuring: Eko Supriyanto (Indonesia), Pichet Klunchun (Thailand) and Sophiline Cheam Shapiro (Cambodia)
Untuk kali ketiga dan terakhir Goethe-Institut di Jakarta bekerja sama dengan Goethe-Institut di Bangkok, Khmer Arts Theater di Phnom Penh, Pichet Klunchun & Dancers Bangkok dan Solo Dance Studio mengadakan pertukaran interkultural dalam bidang tari kontemporer. Tahun ini ketiga koreografer: Sophiline Cheam Shapiro (Kamboja), Pichet Klunchun (Thailand) dan Eko Supriyanto (Indonesia), dan para penari pilihannya akan mempersembahkan versi terakhir koreografi mereka kepada publik yang seluruhnya dibuat berdasarkan  satu episode yang sama dari epik Ramayana. Pertunjukan ketiga karya ini akan menampilkan perbandingan dan kontras dalam pendekatan ketiga koreografer ketika mengintrepetasi satu subjek yang sama.
Goethe-Institut merasa bangga dan bahagia dapat membawa ketiga karya ini dalam bentuk satu tur keliling Asia Tenggara yaitu di Phnom Penh, Bangkok, Jakarta dan Surakarta. Program ini  adalah bagian dari inisiatif tanzconnexions yang juga digagas oleh Goethe-Institut, suatu usaha berkelanjutan untuk mendukung pertukaran dan produksi bersama dalam bidang tari kontemporer di kawasan Asia-Pasifik.
For the 3rd and last time, the Goethe-Institut in cooperation with the Khmer Arts Theater in Phnom Penh, Pichet Klunchun & Dancers Bangkok and the Solo Dance Studio have come together to engage on an intercultural exchange on contemporary dance. This year the three choreographers, Sophiline Cheam Shapiro (Cambodia), Pichet Klunchun (Thailand) and Eko Supriyanto (Indonesia) present their final choreographies to the public, each based on the same episode from the Ramayana epic. The performances will compare and contrast how the three choreographers take different approaches when interpreting the same subject.
The Goethe-Institut is happy to announce that the pieces will go on tour and will be presented in Phnom Penh, Bangkok, Jakarta and Solo. The program is part of the Goethe-Institut’s tanzconnexions-initiative, an ongoing effort to fuel exchange and co-productions in the field of contemporary dance in the countries of the Asia-Pacific region.
Admission Free
Informasi dan Reservasi:
Goethe Institut Jakarta: 021 – 23550208 Ext. 116 / 131
-----------------------------------------------------------------------------------------

Sabtu, 2 Februari 2013, pkl. 20.00 WIB | Saturday, February 2, 2013 – 8 p.m.
Opera Sejarah KEN DEDES
Wanita Di Balik Tahta

Sutradara: Dewi Sulastri     Produser: Eny Sulistyowati
Bintang Tamu: Inul Daratisia
Penata Tari: Hendro Yulianto, Rury Avianti, Yasinta, Bathara Saverigadi
Penari Utama: Eny Sulistyowati, Dewi Sulastri, Siti Maryuni, Ali Marsudi, Agus Prasetyo, Ahmad Dipoyono
Didukung oleh 150 seniman dari Surakarta, Semarang, Yogyakarta dan Jakarta
Patung Ken Dedes Sang Prajnyaparamita bergetar, bangkit, dan bercerita tentang masa lalunya, ketika ia terbebas dari kekejaman Tunggul Ametung, kemudian bersama Ken Arok, Ken Dedes menyatukan tekad  menumpas kejahatan dan membangun peradaban baru. yang mampu membawa rakyat Tumapel mencapai kemakmuran.
The statue of Ken Dedes Sang Prajnyaparamita vibrates, awaken, and tells a story about her past, when she was free from the cruelty Tunggul Ametung, and together with Ken Arok, she united the determination to fight crime and build new civilization, which will bring people of Tumapel to achieve prosperity. 
Reservasi Tiket:
Elly – 08777 548 1 222, 0852 1408 0044 atau 021-992 992 05
Twitter: @PentasKENDEDES
Facebook: Ken Dedes
--------------------------------------------------------------------------------------------
Sabtu, 9 Februari 2013 – Pk. 14.00 WIB dan Pk. 19.00 WIB | Saturday, February 9, 2013 - 2 pm and 7 pm

merem melek management presents:

a stand-up comedy by:
Ernest Prakasa & The Oriental Bandits

 Featuring:
Barry Williem (@jekibarr)
Yullianto Lin (@YulliantoLin)
Dwika Putra (@dwikaputra)
Alonk (@alonkii)
Info lebih lanjut:
@ernestprakasa dan ernestprakasa.com 

Pembelian Ticket  melalui:  ernestprakasa.multiply.com
hastag: #GKJ9Feb

---------------------------------------------------------------------------------------------
Senin, 11 Februari 2013, pkl. 20.00 WIB  | Monday, February 11, 2013 – 8 p.m.

Under the Patronage of the Italian Ministry of Foreign Affairs
The Italian Institute of Culture Jakarta in collaboration with Gedung Kesenian Jakarta
proudly present

Piano Recital
Christian Leotta

Christian Leotta berasal dari Catania, Italia, dan sekarang tinggal di Como. Ia belajar dengan Mario Patuzzi di Konservatori Milan, juga di Yayasan Piano Internasional Theo Lieven di Lake Como, serta Yayasan Penelitian Tureck Bach di Oxford, Inggris.  Ketika tampil di Montreal tahun 2002, saat berusia 22 tahun, Christian Leotta merupakan pianis termuda sejak Daniel Barenboim yang pernah melakukan serangkaian resital meliputi seluruh korpus 36 Sonata Piano Beethoven. Tahun 2004, beliau dianugerahi Medali Presiden oleh  Presiden Republik Italia saat itu Yang Mulia Carlo Azeglio Ciampi.
Christian Leotta is a native of Catania, Italy, and now lives in Como. He studied with Mario Patuzzi at Milan’s Conservatory, at the “Theo Lieven International Piano Foundation” on Lake Como and at the “Tureck Bach Research Foundation” of Oxford, England.Appearing in Montreal in 2002, at the age of only 22, Christian Leotta is the youngest pianist since the youthful Daniel Barenboim ever to undertake a recital series encompassing the entire corpus of Beethoven's 32 Piano Sonatas. In 2004, the President of the Italian Republic, Hon. Carlo Azeglio Ciampi, awarded him in 2004 with the prestigious President's Medal.
Repertoires:
“The Three Manners of Ludwig van Beethoven and the Art of the Sonata Form”

 Piano Sonata No. 10 in G major, Op.14 No. 2

Allegro
Andante
Scherzo. Allegro assai

Piano Sonata No. 21 in C major, Op. 53, “Waldstein”

Allegro con brio
Introduzione. Adagio molto
Rondo. Allegretto moderato 
……………………………….. 

Piano Sonata No. 19 in G minor, Op. 49 No. 1 “Leichte Sonate”

Andante
Rondo. Allegro

Piano Sonata No. 29 in B-flat Op. 106, “Hammerklavier”

Allegro
Scherzo. Assai vivace
Adagio  sostenuto. Appassionato e con molto sentimento
Largo - Allegro risoluto

Tiket: Rp 100.000,-  dan Rp 75.000,-
Informasi dan pemesanan tiket:
Gedung Kesenian Jakarta : Roelly 021 – 3441892, sms:085715911169, email: tiket@gedungkesenianjakarta.co.id
---------------------------------------------------------------------------------------------
NEXT PROGRAM*
MARET

13 – 23 Maret 2013

TEATER KOMA “Sampek Engtay”

Tiket sudah dapat dibeli dari sekarang
HTM:
Weekday – Selasa, Rabu, Kamis: Rp 200ribu – 150ribu – 100ribu – 75ribu
Weekend – Jumat, Sabtu, Minggu: 250ribu – 200ribu – 150ribu – 100ribu

Info & Pemesanan Tiket:
Sekretariat Teater Koma: 021 – 5251066/5224058, dan 021 – 7350460/ 7359540
Gedung Kesenian Jakarta: 021 – 3441892,  dan 085715911169 (sms only)

--------------------------------
APRIL
26 & 27 April 2013

Teater ROAD “Les Miserables (korban sistemik)”

Adaptasi dari karya Victor Hugo
Saduran & Sutradara: Tutie NEW

Pemain: Ekky Indra, Budi Yasin, Toby Oraharam Anto Ristargie, Supri Bumi, Ayak MH, dll.

*Acara sewaktu-waktu dapat berubah
----------------------------------------------------------------------------------
Terimakasih atas perhatian para penonton untuk:
·         Membeli  dan Memesan tiket pertunjukan pada hari Selasa sampai Sabtu, Pukul 10.00 – 16.00 wib
·         Mengambil tiket yang sudah dipesan  paling lambat 2 hari sebelum hari pertunjukan.
·         Hadir  30 menit sebelum pertunjukan dimulai.
·         Berpakaian Resmi atau Batik.
·         Tidak membawa makanan dan minuman ke dalam auditorium. Makan dan Minum diperkenankan hanya di area Foyer kiri dan kanan.
·         Tidak mendokumentasikan pementasan dengan alat elektronik apapun (kamera, kamera video, kamera HP, dll).
--------------------------------------------------------------------------------------------
Thank you for the Attention of the Audiences for:
·         Buy  & Reserve the ticket on Tuesday-Saturday at 10.00 a.m. - 04.00 p.m.
·         Pick up the reserved ticket at least 2 days before the show date. 
·         Kindly present 30 minutes before the show.
·         Kindly dress Formally or Batik.
·         Not to bring any Food and Beverages into the Auditorium. Eating & Drinking are allowed only at the Foyers (left & right) area.
·         Not to take any recording with any electronic device (camera, video camera, cellular camera, etc).

-----------------------------------------------------------00000000000000000000------------------------------------------------------------------