Dear Para Sahabat Gedung Kesenian Jakarta,
Bulan ini Gedung Kesenian Jakarta banyak menampilkan pementasan yang bagus
dan sayang dilewatkan. Serangkaian acara Festival
Schouwburg X 2012, 2 konser musik Emel Mathlonthi dan Daniel Sahuleka, dan
Rakstars Bellydance Jakarta.
Dan dibulan ini juga, Gedung Kesenian Jakarta merayakan ulang tahunnya ke
25 tahun. Kami menghaturkan banyak terimakasih kepada Para Sahabat Gedung
Kesenian Jakarta yang selama ini senantiasa menemani perjalanan Gedung Kesenian
Jakarta sejak 1987 sampai sekarang. Mohon maaf, apabila sampai saat ini GKJ
masih ada yang kurang berkenan bagi Para Sahabat Gedung Kesenian Jakarta.
Semoga kami selalu belajar memberikan yang terbaik untuk Para Sahabat Gedung
Kesenian Jakarta.
Demikian
informasi program untuk bulan September, semoga menjadi pilihan yang terbaik
bagi Para Sahabat Gedung Kesenian Jakarta.
Tetap
semangat, tetap jaga kesehatan ya Para Sahabat Gedung Kesenian Jakarta.
PROGRAM SEPTEMBER 2012
Festival Schouwburg X 2012
Jumat – Sabtu,
31 Agustus & 1 September 2012, pkl 20.00 WIB | Friday – Saturday, August
31 & September 1, 2012 , 8 p.m.
Tari Padneçwara “Suropati”
karya Retno Maruti dan Sentot S
Pendukung : R. Danang, Rury
Nostalgia, Widaru Krefianto, Retno Maruti, Nungki Kusumastuti, Wahyu Santosa
Prabowo, Sentot S, S Trisapto, dan lain-lain
Koreografer : Retno Maruti dan Sentot S
, Penata Artistik : Sentot S, Pimpinan Panggung : S. Trisapto
sebuah kisah kepahlawanan Suropati dalam
melawan penjajah, dan kisah cintanya dengan Suzane yang berakhir dengan pahit,
serta perjalanan kasih nya dengan Gusik Kusuma yang terus mendampingi dan
menyemangatinya dalam bertempur membela negrinya. Menjadi sebuah cerita sejarah yang mewarnai perjuangan rakyat Indonesia
dalam meraih kemerdekaan....
An epic story of Suropati against the
colonialist, her love story with Suzane that bitterly ended , as well as his
love journey with Gusik Kusuma who keep encouraging him in the battle to defend
his country. It is a
history tale that coloring the struggle of Indonesian people in seizing the
independence....
Informasi Undangan :
Sekretariat Padnecwara : 021
– 87796055, 08118505330
Gedung Kesenian Jakarta
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Festival Schouwburg X 2012
Selasa
- Rabu , 4 & 5 September 2012, pkl 20.00 WIB |
Tuesday
– Wednesday, September 4 & 5, 2012 , 8 p.m.
Teater Garasi dan Arcana Foundation
“Gandamayu”
(diangkat dari novel Gandamayu karya Putu Fajar Arcana)
Sutradara: Yudi Ahmad Tajudin dan Gunawan Maryanto
Naskah: Gunawan Maryanto
Pemain: Ayu Laksmi, Ine Febriyanti, Landung
Simatupang, Whani Darmawan, Sri Qadariatin, , Verry Handayani, Theodorus
Christanto, M Qomaruddin, Tomomi Yokosuka, Rendra Bagus Pamungkas, Nanang Hape
Suatu
renungan yang menggugat perang Bharata Yudha; diskriminasi terhadap perempuan;
serta nilai-nilai keikhlasan untuk berkorban.
Dewi Uma
diuji kesetiaannya oleh Dewa Siwa, suaminya. Namun karena ketidakpercayaan
terhadap istrinya, Dewa Siwa mengutuknya menjadi Durga yang menghuni Setra
Gandamayu, sebuah hutan kuburan yang menyeramkan. Durga hanya bisa kembali ke
Khayangan jika diruwat oleh putra bungsu Pandawa, Sahadewa. Secara kebetulan,
ibunda para Pandawa, Kunti, memohon bantuan kepada Dewi Durga agar anak-anaknya
tidak binasa dalam perang Bharata Yudha. Kesempatan ini dimanfaatkan Durga
untuk meminta Sahadewa dijadikan tumbal.
It’s a
contemplation of suing the war of Bharata Yudha; discrimination against
women; and the values of sincerity to make sacrifices.
Dewi
Uma’s devotion is tested by her husband, Dewa Siwa. Distrusting his wife, Dewa
Siwa condemn her to become Durga, to live in Setra Gandamayu, a creepy grave
forest. Durga will be welcomed again in Khayangan if only she is set free
through traditional ceremony: Ruwat, with Sahadewa, the youngest son of
Pandawa, as the sacrifice. By coincidence, the mother of the Pandawas,
Kunti, pleading for help to Dewi Durga so as her children won’t perish in the
war of Bharata Yudha. Durga use this opportunity to ask Sahadewa as the
sacrifice.
Tiket: Rp 150.000,- , Rp 100.000,-
& Rp 75.000,- & Rp 50.000,- (balkon)
Info: Arcana Foundation:
Johana 085693241718
Gedung Kesenian Jakarta
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Festival Schouwburg X 2012
Jumat
– Sabtu, 7 & 8 September 2012 - Pkl 20.00 WIB
Friday
– Saturday, September 7 & 8, 2012 - 8 p.m.
Kreativität
Dance Indonesia
Artistic
director : Farida Oetoyo
“.…………
bukan untuk menciptakan sesuatu tapi untuk menemukan sesuatu “
Karya
Yudistira Syuman, Farida Oetoyo dan Gerard Mosterd
1. MEMORABILIA
Karya
:YUDISTIRA SYUMAN
Musik : STACEY KENT, SHIRLEY HORN, ELLA
FITZGERALD
1. Mother Love – yg memberikan kenyaman,
dan perhatian
2. Desire – Yg diharap tetapi tidak di
pinta
3. As it is – Yg bertepuk sebelah tangan
Penari
: Anindya Febrina, Carolin Windy, Sekararum Nirmala, Sita Kristiana, Sweetlana
Hitipieuw, Marich Prakoso, Siko Setyanto
2. TOK
Karya
: FARIDA OETOYO
Musik : AKSAN SJUMAN
Penari : Anindya Febrina, Carolin Windy,
Sita Kristiana, Wenny Halim, Althea
Karya
tersebut di pentaskan saat Festival Tari di Taman Ismail Marzuki untuk pertama
kali tahun 1976 di Festival Tari
3.
New Work
Karya : GERARD MOSTERD
Inspired by freedom of thought, for Sumber
Cipta Ballet / Kreativität Dance
Indonesia, in honour of the 25th
Anniversary of the
Gedung Kesenian Jakarta
Musik: Aphex Twin, Nico Muhly, Johann
Sebastian Bach
Penari: Althea Sri Bestari, Isabella Fiona,
Nini Jonitasjah, Kevin Julianto, Ann
Bella Nyo, Marich Prakoso, Nabila Rasul,
Carolin Windy, Siko Setyanto
Supported by Erasmus Huis & Dutch Embassy,
Courtesy of Mr. Ton van
Zeeland and Mrs. Farida Oetoyo
Tiket:
Rp 150.000,- , Rp 100.000,- (balkon)
Informasi:
Kreativität
Dance Indonesia: Daud 021 7690254,
7659467, 44296644
Gedung
Kesenian Jakarta
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Selasa, 11 September 2012, pkl
20.00 WIB | Tuesday, September 11, 2012, 8 p.m.
Musik Kontemporer
EMEL MATHLOUTHI
(Perancis)
Mei 2012,
penghargaan "Musiques des Régions Francophones" dianugerahkan
kepada Emel Mathlouti, penyanyi muda asal Tunisia yang memberikan
napas tersendiri pada khasanah musik Arab. Dalam album "Kelmti Horra"
(Aku Bebas Berkata-kata) yang dibuat untuk memperingati Revolusi
Tunisia, nuansa elektro rock bertemu dengan bebunyian Timur Tengah. Emel menyanyikan hak-hak yang harus
diperjuangkan dan kehausannya akan kebebasan.
Winner of the Prize for “Music from Francophone Regions” on May
2012, the young Tunisian singer living in Paris, Emel Mathlouthi,
breathes new colours into Arabian music. Homage to the Jasmine Revolution,
her debut album “Kelmti Horra” (My Speech is Free) is a subtle mix of
rock and electro mixed with oriental sounds, in which she sings of the rights
of people to make their own choices and of her own personal thirst for freedom.
:: Terselenggara
atas kerjasama dengan Institut Prancis di Indonesia (IFI) ::
Tiket: Rp 75.000,- & Rp
50.000,- (balkon)
Info:
Gedung Kesenian Jakarta
-----------------------------------------------------------------------------------------
Rabu, 12 September 2012, pkl 20.00 WIB | Wednesday,
September 12, 2012, 8 p.m.
Bellydance
Jakarta Productions
“RAKSTARS”
“RAKSTARS”
Pertunjukan satu malam yang ekslusif menampilkan bakat
bellydance yang terbaik.
RAK adalah bahasa
Arab untuk tari, STAR berarti titik bercahaya tetap di langit malam yang
merupakan benda pijar seperti matahari, juga berarti bintang atau pemain utama.
Kami memiliki bintang terang bellydance dari Asia Tenggara, yang menyala dengan
bakat menari mereka yang mempesona. Shereen (Czech Republic), penari dan
koreografer pemenang penghargaan: Bellydancer of the Universe 2011, bergabung
dengan Sherlyn Koh dan Brancy Teoh (Malaysia) yang dikenal di dunia belly dance,
untuk pertama kalinya tampil di Indonesia, bersama Christine
Yaven, ikon bellydance Indonesia, juga didampingi oleh para penari solo dan
rompbongan profesional Bellydance Jakarta. Ini adalah kesempatan yang hanya ada
sekali untuk menyaksikan diva menawan di
dunia bellydance modern.
An
exclusive, one night only showcase of bellydance's finest talent!
RAK is
the arabic word for dance. STAR, by definition is both a noun
and a verb. It means a fixed luminous point in the night
sky that is a large,remote incandescent body like the sun. It also
means a principal performer. We have some of the brightest stars
of bellydance in South East Asia, who light up the middle-eastern dance
constellation with their stunning talent. They are all principal performers in
their own right, for your entertainment pleasure, right here in
Jakarta. Award-winning dancers,choreographers and performers Shereen of
the Czech Republic, Bellydancer of the Universe 2011, joined by Sherlyn Koh and
Brancy Teoh of Malaysia, famous throughout the bellydance world for their
signature flair and captivating performances, debuting in Indonesia along with
Christine Yaven, Indonesia's very own bellydance icon and Bellydance Jakarta's
soloists and professional troupe, it's a once only opportunity to see
live the dazzling divas of modern bellydance!
Tiket: Rp 150.000,- , Rp 100.000,-
& Rp 75.000,- (balkon)
Info:
Febi 085711315716 (sms
only)
Gedung Kesenian Jakarta
-----------------------------------------------------------------------------------------
Kamis, 13 September
2012, pkl 20.00 WIB | Thursday, September 13, 2012, 8 p.m.
COLOURFUL
NIGHT WITH DANIEL SAHULEKA
Tiket: Rp 250.000,-
& Rp 150.000,-
(balkon)
Info:
Gedung Kesenian Jakarta
----------------------------------------------------------------------------------------
Festival Schouwburg X 2012
Sabtu,
15 September 2012 , pkl 20.00 WIB | Saturday, September 15, 2012 , 8
p.m.
Kompiang Raka & Lembaga Kesenian
Bali Saraswati
“Tari dan Musik Bali dalam Potret Pesta
Desa”
Penanggung
jawab Artistik: I Gusti Kompiang Raka
Pembina Tari:
I Wayan Tresnawan, Ni Nengah Suartiasih, Anak Agung Gede Ariawan, Ni Ketut
Widiastin
Pembina
Tabuh: I Ketut Budiyasa, I Nyoman Weja, I Komang Sumartana, I Komang Rena
Menampilkan Konser Gamelan, tari klasik, tradisi karya dolanan, Janger ,
Kecak Putri Saraswati dan Fragmen Sang Aji Saka.
Presenting Gamelan concert, classical dance, a tradition-based child’s
play, Janger Dance, Kecak Putri Saraswati and a scene of Sang Aji Saka
Tiket: Rp 100.000,- , Rp
75.000,- & Rp 50.000,- (balkon)
Gedung Kesenian Jakarta
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Festival Schouwburg X 2012
Rabu, 19
September 2012, pkl 20.00 WIB | Wednesday, September 19, 2012, 8 p.m.
Konser Duo Violinist Rodolfo Bonucci
& Pianist Corrado Greco (Italia)
Rodolfo
Bonucci memulai karir bergengsi sebagai
pemain biola solo pada tahun 1978 di mana beliau menjadi satu-satunya pemain
biola yang diundang saat umur 17 tahun untuk menjadi soloist di ensemble
terkemuka: I Virtuosi di Roma. Pemenang berbagai penghargaan dan kompetisi penting, Bonucci sampai
saat ini telah bermain di banyak concert hall ternama di
Eropa, juga melakukan tour di Eropa, Amerika Latin dan Amerika Serikat.
Corrado Greco lulus dari Milan Conservatory dengan pujian, dalam
komposisi dan musik elektronik. Beliau juga mendapat penghargaan pada kompetisi
piano berskala nasional dan internasional, juga pernah mewakili Italia pada
Invitational International Piano Competition IV di Palm Beach (USA). Seorang musisi serba bisa, Greco bekerja
dan bermain sebagai soloist, dalam duo, dan sebagai anggota dalam berbagai
chamber, ensemble, dan orkestra di
Italia maupun di luar negeri.
Rodolfo
Bonucci started in 1978 a prestigious
career as solo violinist: he has been the only violinist to be invited at the
age of 17 to perform as soloist with the famous ensembles I Virtuosi di Roma. Winner of
important prozes and competitions, Bonucci played up to
present in the most important concert halls of Europe. He toured in Europe,
South America and USA.
Corrado Greco graduated from the Milan Conservatory with honors in composition and
electronic music. He was awarded in important national and international piano
competitions and has represented Italy at the 4th Invitational International
Piano Competition in Palm Beach (USA), A versatile musician, Greco works
and plays as soloist, in duo, and as member of various chamber ensembles and
with orchestra in Italy and abroad.
:: Organized by Istituto
Italiano di Cultura Jakarta under the patronage of the Embassy of Italy ::
Tiket: Rp 100.000,- & Rp
75.000,- (balkon)
Info:
Gedung Kesenian Jakarta
----------------------------------------------------------------------------------------
Festival Schouwburg X 2012
Jumat, 21 September
2012, pkl 20.00 WIB | Friday, September 21, 2012, 8 p.m.
Kelompok
Sandiwara Sunda Miss Tjitjih
“LUTUNG
KASARUNG GURU MINDA“
Sutradara: Imas Darsih
Asisten sutradara: Dadang Badoet.
Legenda Lutung Kasarung sudah banyak dipentaskan dalam
dunia seni pertunjukan, Namun kali ini kisahnya berpusat pada Guru Minda,
seorang ksatria di Khayangan.
Pada suatu hari, Guru Minda seolah
melihat gadis impiannya yang sangat mirip dengan ibu kandungnya Ratu Sunan
Ambu. Tetapi ketika dikejar, gadis tersebut masuk taman terlarang. Guru Minda
menerobos taman terlarang ini, sehingga
Ratu Sunan Ambu menghukum Guru Minda untuk meninggalkan Khayangan dan
memerintahkannya untuk mencari gadis impiannya itu di Marcapada, serta merubah wujud
Guru Minda menjadi seekor lutung (kera hitam).
The legend of Lutung Kasarung has been played in lots
of arts performance. But this time, the story will be focused to Guru Minda, a
knight in Heaven.
One day, Guru Minda thought he saw his dream girl who
looks like his mother, Ratu Sunan Ambu. But
when he chased this girl, she went into a forbidden park. Guru Minda broke the
barrier, so that Ratu Sunan Ambu punished him to leave Heaven, and ask him to
search his dream girl in Marcapada instead, and also changed the appearance of
Guru Minda to become a primate (black ape).
Tiket: Rp 50.000,- & Rp 40.000,-
(balkon)
Info:
Lydia 021 – 91657081
Gedung Kesenian Jakarta
-----------------------------------------------------------------------------------------
Festival Schouwburg X 2012
Sabtu,
22 September 2012, pkl 20.00 WIB | Saturday, September 22, 2012, 8
p.m.
Wayang
Orang Satya Budaya Indonesia
“Sang Julandoro”
Sutradara:
Mudjo Setiyo
Pemain:
Endang Purnomo, Wibisono, Tedjokusumo, Setyo Budi,
Mulyono DS, Santi Tedjo, Miki Setyo, Wulan Tedjo, Uniek Sampan, Yuri Marina,
Tanti Sampan, Niniek Sunariati, Tien Wibisono, Tiet Rischka, Yani Wignyo, dll.
Kolaborasi dengan grup kesenian Angkasa Pura dan masih banyak lagi
Prabu Gindrobirowo mengutus adik-adiknya: Raden
Gindrokusumo, Dewi Tunjungmaya, Tunjungsari dan Tunjungbiru untuk menculik Dewi
Siti Sendari agar dapat dijadikan permaisuri Kerajaan Mayangjajar. Dalam
usahanya menghindari kejaran Sang Prabu, Dewi Siti Sendari bertemu dan dibantu
oleh Sang Julandoro yang malah menimbulkan banyak kesalahpahaman di kalangan
para Pandawa. Sang Julandoro muncul sebagai sosok yang tidak hanya berhasil
menaklukan Gindrobirowo bersama adik-adiknya, melainkan juga mengalahkan para
Pandawa.
King Gindrobirowo
sent his sisters: Raden Gindrokusumo, Dewi Tunjungmaya, Tunjungsari and
Tunjungbiru to kidnap Dewi Siti Sendari in order to pursue her to become the
empress of Kingdom Mayangjajar. In an attempt to evade the pursuit by the King,
Dewi Siti Sendari met and is helped by Sang Julandoro, that cause a
misunderstanding among the Pandavas. Sang Julandoro appears as someone who not
only can conquer Gindrobirowo and his sisters, but also defeat the Pandavas.
Informasi Undangan:
Ibu Tyas – 7985376, 0816703469
-----------------------------------------------------------------------------------------
Festival Schouwburg X 2012
Minggu,
23 September 2012, pkl 20.00 WIB | Sunday, September 23, 2012, 8
p.m.
Aisha – Iravati Sudiarso Duo
Sudiarso Duo dibentuk
pada tahun 1993, terdiri dari Iravati M. Sudiarso bersama putrinya, Aisha.
Setelah tampil baik di Indonesia maupun di Amerika Serikat, Sudiarso Duo terus
mengembangkan diri dan melahirkan berbagai pementasan. Pada tahun 2008,
Sudiarso Duo menjadi Duta dalam misi kebudayaan Indonesia di Eropa Timur, di
mana mereka tampil di Prague, Chech Republic, Godöllö, Hungary dan
Bratislava, Slovakia. Pada resital kali ini, Sudiarso Duo akan
membawakan beberapa repertoar karya Wolfgang Amadeus Mozart, Witold Lutoslavski, Sergei Rachmaninoff, dan Claude Debussy
Sudiarso Duo is
established in 1993, consists of Iravati Sudiarso and her daughter, Aisha.
After have been playing both in Indonesia and the United states, Sudiarso Duo
has been developed and featured in various performances. In 2008, The Sudiarso
Duo was invited to perform as a part of Indonesian cultural mission in Prague, Chech Republic, Godöllö, Hungary dan
Bratislava, Slovakia. In this recital, they will play several repertoires
by Wolfgang
Amadeus Mozart, Witold
Lutoslavski, Sergei
Rachmaninoff, and Claude
Debussy.
Tiket: Rp 150.000,- , 100.000,- & Rp
75.000,- (balkon)
Info:
Gedung Kesenian Jakarta
-----------------------------------------------------------------------------------------
Festival Schouwburg X 2012
Sabtu, 29
September 2012 , pukul 20.00 WIB | Saturday, September 29, 2012, 8 p.m.
Catharina W. Leimena and friends
Verdi’s Opera ‘IL TROVATORE’ in
concert
Ferry Chandra (Bariton) – The Count di Luna
Marlina Deasy Hartanto (Soprano) – Leonora
Catharina Wiriadinata Leimena (Mezzo – Soprano) – Azucena
Charles Nasution (Tenor) - Manrico
Nathanael Ahimsa (Bass) – Ferrando
Pricillya Carlla Souhuwat (Soprano) – Inez
Susvara Opera Company Chorus –
Soldiers/ Nuns/ Gypsies
Gita Bayuratri, Teo Minaroy, Marcia
Dewi Hartanto - Accompanist
Director – Raymond Lee
Il Trovatore (The Troubador) adalah
sebuah opera tragis 4 babak oleh Giuseppe
Verdi. Libretto ini diadaptasi oleh Salvatore Cammanaro dari pemain teater
Spanyol yaitu Antonio Garcia Gatteerez. Il Trovatore pertama kalinya
diadakan di Teater Apollo, Roma, pada 19 Januari 1853. Opera ini akan tetap
popular karena keindahan ekspresif musik Verdi.
Penggunaan warna lokal dalam musik gipsi, khususnya, adalah ide yang sangat
baru pada saat itu.
Il Trovatore (The Troubador) is a 4-act tragic
opera by Giuseppe Verdi. This
Libretto is adapted by Salvatore Cammanaro from a Spanish theater player:
Antonio Garcia Gatteerez. Il Trovatore
is performed for the first time in Teater Apollo, Roma, on January 19, 1853.
This opera will remain popular because of the expressive beauty of Verdi’s work. The use of local nuance
in Gypsy music, in particularly, is a very new idea at that time.
Tiket: Rp 100.000,- & Rp
75.000,- (balkon)
Info:
Christine W – 081316204126 (sms only)
Gedung Kesenian Jakarta
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Informasi Pertunjukan & Tiket Gedung Kesenian
Jakarta:
Roelly: 021-3441892, 96693433
Sms: 085715911169
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
NEXT PROGRAM *
Selasa, 23 Oktober 2012 | Tuesday,
October 23, 2012
Sirkus Kontemporer Jérôme Thomas
(Perancis)
Terselenggara
atas kerjasama dengan IFI di Jakarta
Tiket:
Rp. 75.000,- dan Rp. 50.000,- (balkon)
Informasi:
Gedung
Kesenian Jakarta
*Acara
sewaktu-waktu dapat berubah
-----------------------------------------------------------------------------------------
Terimakasih
atas perhatian para penonton untuk:
·
Membeli
dan Memesan tiket pertunjukan pada hari Selasa sampai Sabtu, Pukul 10.00
– 16.00 wib
·
Mengambil tiket yang sudah dipesan paling lambat 2 hari sebelum hari
pertunjukan.
·
Hadir 30
menit sebelum pertunjukan dimulai.
·
Berpakaian Resmi atau Batik.
·
Tidak membawa makanan dan minuman ke dalam
auditorium. Makan dan Minum diperkenankan hanya di area Foyer kiri dan kanan.
·
Tidak mendokumentasikan pementasan dengan alat
elektronik apapun (kamera, kamera video, kamera HP, dll).
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Thank you for the
Attention of the Audiences for:
·
Buy &
Reserve the ticket on Tuesday-Saturday at 10.00 a.m. - 04.00 p.m.
·
Pick up the reserved ticket at least 2 days
before the show date.
·
Kindly present 30 minutes before the show.
·
Kindly dress Formally or Batik.
·
Not to bring any Food and Beverages into the
Auditorium. Eating & Drinking are allowed only at the Foyers (left &
right) area.
· Not to take any recording with any electronic
device (camera, video camera, cellular camera, etc).
---------------------------------------00000000000000000000----------------------------------------------